Mobil murah Ayla sudah sesuai dengan aturan

Seperti ditulis dalam harianjogja.com dijelaskan bahwa mobil murah ayla sudah sesui dengan aturan, di bawah ini artikel tersebut dapat baca bersama sama secara seksama, apa yang menyebabkan pemerintah mengeluarkan ijin, bukankah dengan kehadiran mobil murah kemacetan di jakarta semakin parah ya .? 
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) selaku agen tunggal pemegang merek Daihatsu di Indonesia meragukan anggapan sebagian kalangan yang mengaitkan kehadiran mobil murah dengan kemacetan arus lalu lintas. Pernyataan itu dikemukakan Direktur Pemasaran PT ADM Amelia Tjandra karena perusahaannya kini memproduksi Daihatsu Ayla yang hanya dipasarkan dengan harga Rp 76,5 juta.
Menjawab kritik tentang kehadiran mobil murah dan korelasi terhadap kemacetan di kota besar, Amelia menyatakan bahwa kemacetan tidak serta merta disebabkan oleh kehadiran mobil murah dan hemat energi. Lagi pula, ibuh dia, patokan harga Daihatsu Ayla tetap mengikuti peraturan yang tertuang dalam beleid No.43/2013 tentang Penentuan Harga Mobil Yang Mengikuti Program Mobil Murah dan Hemat Energi.
Karena itulah, sambungnya, Daihatsu Ayla dilepas ke pasaran dengan harga dari Rp76,5 juta hingga Rp 107 juta. Harga mobil Daihatsu Ayla disesuaikan dengan variannya, yakni D MT dibanderol dengan harga Rp 76,5 juta, D Plus MT Rp85 juta, M MT Rp 90 juta, M AT Rp99 juta, X MT Rp 97 juta, dan X/AT Rp 107 juta. “Harga masing-masing unit menurut varian ini merupakan harga on the road Jakarta,” ungkapnya.
Dia mengungkapkan kemacetan selama ini terjadi akibat managemen lalu lintas yang tidak terkelola dengan baik serta tidak tertata dengan baik. Untuk itu, Amelia berharap banyak kalangan harus memahami bahwa mobil murah tidak serta merta menjadi alasan kemacetan di kota besar tetapi perhatian penataan lalu lintas dan kesadaran pengguna jalan juga menjadi alasan.
Ada pun, Amelia menegaskan, melalui program mobil murah ekonomi Indonesia bisa terdongkrak meningkat karena sektor industri otomotif merupakan salah satu penyumbang besar bagi pertumbuhan ekonomi di Indonesia.

No comments:

Post a Comment